Kuliah Umum: Menumbuhkan Panggilan Jiwa (Passion) Calon Guru PAUD
Kuliah Umum: Menumbuhkan Panggilan Jiwa (Passion) Calon Guru PAUD
Kuliah Umum Program Studi PIAUD pada Selasa, 10 September 2024, dengan tema"Menumbuhkan Panggilan Jiwa (Passion) Calon Guru Anak Usia Dini yang Berdedikasi dan Berdaya Saing Global", menekankan pentingnya passion sebagai bagian dari pendidikan di era saat ini. Dr. Fahruddin Faiz, narasumber dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa generasi saat ini lebih mengedepankan pendidikan sebagai passion. Sementara itu, generasi Alpha memandang pendidikan sebagai bagian dari lifestyle (gaya hidup).
Makna Hidup: Fakta atau Makna?
Dr. Faiz menyampaikan bahwa hidup tidak hanya soal fakta, tetapi lebih kepada makna yang kita ciptakan dari fakta-fakta tersebut. Dari makna inilah cara hidup seseorang terbentuk. Passion tidak muncul begitu saja, melainkan dibentuk, dipengaruhi, dan diupayakan melalui faktor-faktor seperti mindset, pengetahuan, relasi, dan selftalk. Dalam konteks ini, manusia tidak dilahirkan dengan "paket jadi", melainkan sebagai sebuah potensi yang harus terus diasah dan dikembangkan.
Pentingnya Dinamika dalam Mengembangkan Passion
Panggilan jiwa (passion) bersifat dinamis dan bisa berubah seiring waktu dan pengalaman yang kita alami. Passion yang kita miliki hari ini mungkin tidak sama dengan passion di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tidak merasa bahwa diri mereka sudah selesai dengan versi mereka yang sekarang. Passion kita adalah sesuatu yang bisa terus berkembang jika kita memberikan ruang untuk perubahan dan pembaruan.
Syarat Menumbuhkan Passion: Mindset, Pengetahuan, Relasi, dan Koneksi
Mindset: Dasar Pembentukan Passion
Mindset adalah kunci pertama dalam menumbuhkan passion. Cara pandang seseorang terhadap sesuatu sangat menentukan bagaimana mereka memaknai hal tersebut. Dari sinilah perilaku dan cara hidup terbentuk. Seperti yang dijelaskan oleh Heraclitos, sering kali kita merasa sedih karena kita memaknai sesuatu secara negatif. Maka, penting untuk selalu mengevaluasi mindset kita dan berupaya membentuk pola pikir positif. Hidup bukan hanya tentang fakta, tetapi tentang bagaimana kita memaknainya.
Pengetahuan: Fondasi Passion
Pengetahuan adalah fondasi penting dalam mengembangkan passion. Seseorang yang mencintai sesuatu akan terus mencari pengetahuan yang lebih dalam tentang hal tersebut. Passion adalah panggilan jiwa yang harus dipelajari dan dieksplorasi. Dengan pengetahuan yang cukup, seseorang akan lebih memahami dan mencintai apa yang menjadi passion mereka. Maka dari itu, pengetahuan adalah elemen kunci dalam membangun passion.
Relasi: Hubungan dengan Passion
Relasi kita dengan passion terbagi dalam beberapa tingkatan. Pada tingkatan yang paling rendah, seseorang melakukan sesuatu karena keterpaksaan. Tingkatan berikutnya adalah melakukan sesuatu karena kewajiban. Meskipun masih ada rasa terpaksa, seseorang menyadari pentingnya menjalankan tugas tersebut. Tingkatan ketiga adalah kebutuhan, di mana seseorang sudah mulai merasakan manfaat dari apa yang mereka lakukan, namun bisa menjadi malas ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi. Relasi tertinggi adalah cinta, di mana seseorang melakukan sesuatu bukan hanya karena kebutuhan atau kewajiban, tetapi karena mereka benar-benar mencintai hal tersebut.
Koneksi: Pengaruh Lingkungan Terhadap Passion
Lingkungan sekitar kita, atau circle, memiliki pengaruh besar terhadap passion. Vibrasi dalam lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana kita mengembangkan passion. Jika kita berada di dalam circle yang memiliki passion dan energi yang positif, maka passion kita akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, lingkungan yang negatif bisa menjadi penghalang dalam proses pengembangan passion.
Selftalk: Bicara pada Diri Sendiri untuk Membangun Passion
Cara seseorang berbicara pada diri mereka sendiri (selftalk) juga sangat memengaruhi perkembangan passion. Jika kita terus berbicara negatif kepada diri kita sendiri, maka passion kita tidak akan tumbuh. Sebaliknya, jika kita berbicara secara positif kepada diri sendiri, passion akan lebih mudah berkembang. Selftalk positif memberikan dorongan dan dukungan bagi diri kita untuk terus berkembang.
Ciri Guru Ideal Menurut Adabul Alim wal Muta’allim
Dalam kitabAdabul Alim wal Muta’allim, dijelaskan bahwa seorang guru yang profesional dalam bidang keguruannya harus memiliki beberapa karakteristik utama. Pertama, keahliannya harus paripurna dan profesional. Kedua, guru tersebut harus dikenal mampu menjaga diri serta memberikan teladan bagi murid-muridnya. Guru yang baik juga harus memiliki relasi kasih sayang yang kuat terhadap semua orang, cerdas dalam mengajar, dan memiliki pemahaman yang mendalam. Terakhir, guru yang ideal adalah mereka yang kreatif dan inovatif, serta selalu ingin berkontribusi dan berkarya.
Passion dalam Konteks Pendidikan
Generasi saat ini (Gen Z) sering kali melakukan sesuatu berdasarkan passion. Mereka cenderung menentukan pilihan berdasarkan apa yang mereka sukai atau tidak sukai. Namun, penting untuk diingat bahwa passion tidak lahir dengan sendirinya. Passion harus dibentuk, dikembangkan, dan terus diupayakan. Seperti manusia yang dinamis dan selalu berubah, passion juga bisa berubah seiring dengan perjalanan hidup seseorang.
Penting untuk tidak merasa puas atau selesai dengan diri kita yang sekarang. Passion bisa terus berkembang dan dibentuk melalui pengalaman, pelatihan, dan pembelajaran yang terus-menerus. Dalam membentuk passion, mindset adalah kunci utamanya, disertai dengan relasi yang baik, koneksi yang mendukung, dan selftalk yang positif.
Menegakkan dan Mempertahankan Passion
Mempertahankan passion bukan sekadar tentang menegakkan apa yang kita cintai, tetapi juga bagaimana kita mengupayakan agar passion tersebut tetap tumbuh dan berkembang. Ada empat elemen utama dalam mempertahankan passion: pengetahuan, menghargai situasi, peduli terhadap apa yang kita lakukan, dan tanggung jawab terhadap pilihan-pilihan yang kita ambil.
Passion adalah sesuatu yang kita bentuk dan aktualisasikan, bukan sesuatu yang terjadi secara otomatis. Hidup bukan tentang fakta, melainkan tentang makna yang kita ciptakan. Melalui mindset yang positif, pengetahuan yang mendalam, relasi yang baik, dan selftalk yang mendukung, kita bisa terus membentuk dan mempertahankan passion kita sepanjang perjalanan hidup. (Mizzaluna Putri, Rosma Dina, Khansa Amany Ula, Noni Efiana)