Prodi PIAUD UIN Sunan Kalijaga Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat: Lokakarya “Pengembangan Kegiatan Motorik Berbasis Kearifan Lokal, Seni, Dan Nilai-Nilai Islam” Di RA Masyitoh Pangukan Sleman
Pengabdian Kepada Masyarakat: Lokakarya “Pengembangan Kegiatan Motorik Berbasis Kearifan Lokal, Seni, Dan Nilai-Nilai Islam” Di
Sleman, 12 Desember 2024 – Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sukses menyelenggarakan kegiatan lokakarya bertajuk “Pengembangan Kegiatan Motorik Berbasis Kearifan Lokal, Seni, dan Nilai-Nilai Islam” di RA Masyitoh Pangukan. Acara ini menjadi wujud nyata kontribusi Prodi PIAUD dalam mendukung pendidikan anak usia dini melalui pendekatan inovatif berbasis nilai-nilai budaya lokal dan keislaman.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa PIAUD dalam upaya meningkatkan kapasitas guru RA serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. Pelaksanaan lokakarya tersebut merupakan implementasi pendekatan Service Learning sekaligus tugas akhir mata kuliah Perkembangan Motorik.
Service Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan aktivitas pelayanan kepada masyarakat dengan proses pembelajaran akademik. Dalam pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar melalui teori di kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di masyarakat, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan praktis, empati sosial, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.
Melatih Motorik Halus dan Kasar dengan Kreativitas Lokal
Kegiatan dibagi menjadi dua fokus utama: pelatihan guru dan aktivitas interaktif siswa.Para guru dilatih untuk memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang sarat nilai lokal, seperti pelepah pisang, biji buah asam, dan pola batik, dalam menciptakan aktivitas pengembangan motorik halus. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah praktik membuat stempel huruf hijaiyah menggunakan pelepah pisang. Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keislaman.
Untuk siswa, kegiatan motorik kasar berbasis permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, permainan lompat tali yang dipadukan dengan hafalan doa-doa pendek dan memanah huruf hijaiyah menggunakan bambu. Anak-anak terlihat antusias mengikuti setiap aktivitas, yang selain melatih koordinasi fisik, juga memperkenalkan mereka pada warisan budaya lokal dan nilai-nilai religius.
Sinergi Mahasiswa dan Guru dalam Pengembangan PAUD
Dosen pengampu, Fahrunnisa, M.Psi., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya integrasi nilai-nilai budaya dan agama dalam pendidikan anak usia dini. Selain itu, diharapkan kegiatan tersebut akan menjadi pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa, “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang nyata, menjadikannya sebagai pembelajaran yang bermakna untuk mengasah keterampilan, memperkuat rasa empati, dan memahami pentingnya peran pendidikan dalam membangun karakter anak usia dini berbasis nilai-nilai lokal dan Islam,” ujarnya dalam kalimat sambutan yang disampaikannya.
Para guru RA Masyitoh Pangukan mengapresiasi kegiatan ini. Menurut salah satu peserta, pelatihan ini memberikan ide-ide segar dalam merancang pembelajaran kreatif. “Kami mendapatkan banyak inspirasi baru. Aktivitas seperti meronce tasbih dengan biji buah sangat sederhana, tapi berdampak besar pada keterampilan anak-anak,” ujar salah satu guru peserta pelatihan.
Membangun Karakter Anak Melalui Motorik
Kegiatan ini membuktikan bahwa pembelajaran yang berbasis pada kearifan lokal, seni, dan nilai-nilai Islam dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam pendidikan anak usia dini. Selain melatih motorik, anak-anak diajak untuk lebih mengenal budaya dan agama mereka, membangun karakter yang kuat sejak dini.
Dengan dukungan penuh dari dosen dan mahasiswa PIAUD UIN Sunan Kalijaga, lokakarya ini berhasil memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di RA Masyitoh Pangukan. Acara diakhiri dengan pembagian hasil karya anak-anak dan diskusi ringan antara mahasiswa, guru, dan dosen.
Penulis