Training of Trainer Outbound Kids Mahasiswa PIAUD IAIN Bengkulu

Tidak sia-sia mengeluarkan banyak biaya, 38 mahasiswa dari IAIN Bengkulu datang ke Yogyakarta pada tanggal 3-6 September untuk mengukuti pelatihan outbound. Outbound merupakan salah satu kegiatan pelatihan untuk meningkatkan softskills. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Kalijaga selama 3 hari 3 malam pada tanggal 3-6 September 2018 yang bertempat di Hotel Taman Eden 2 Kaliurang. Sebut saja kegiatan Training of Trainer (TOT) Outbound Kids yang merupakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan mengenai outbound untuk anak usia dini.

Sebagai calon pendidik khususnya anak usia dini, mahasiswa dituntut untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam bentuk pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Dari segi materi, dan pemberian materi yang sesuai untuk anak usia dini, dan bagaimana agar pembelajaran di sekolah tidak monoton yang membuat bosan peserta didik. Salah satu tujuan dari kegiatan ini, peserta dituntut untuk menguasai macam-macam permainan outbound kids, serta dapat terampil memandu dalam kegiatan outbound.

Alam bebas adalah sarana yang tepat untuk mengasah perkembangan anak usia dini. Yaitu dengan kegiatan-kegiatan yang menduniai anak seperti bermain, bernyanyi, dan bercerita. Bermain merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan anak usia dini. Karena melalui bermain, anak dapat belajar memecahkan masalah, memiliki empati terhadap orang lain, serta bisa mengambil keputusan dengan cepat dan berani mempertanggungjawabkan keputusannya.

Begitu pula kegiatan pelatihan yang diikuti mahasiswa dari Bengkulu dalam pelatihan outbound ini, peserta dapat menguasai macam-macam permainan outbound untuk anak usia dini, serta dapat terampil memandu outbound. Tidak hanya praktik langsung yang diterapkan di lapangan, tetapi beberapa teori dan pemahaman mengenai outbound pun peserta dapatkan dalam pelatihan ini.

Salahsatunya dari banyak serangkaian acara kegiatan ini adalah peserta pun belajar memecahkan masalah yang sulit, kemudian peserta diminta untuk menentukan apakah masalah tersebut menurut pengalaman individual adalah rekreasi, edukasi, pengembangan, atau terapi yang merupakan komponen dalam Eksperiental Learning yakni pembelajaran dari pengalaman. Tidak hanya itu, materi lainnya berisi dari bagaimana oubound itu sendiri hingga bagaimana cara menjadi fasiliator outbound untuk anak usia dini.

Sedangkan dalam praktik langsung di lapangan, peserta diberikan berbagai simulasi-simulasi untuk mengasah kemampuan dan bekerjasama langsung antar peserta yang dalam kondisi yang mana tidak seperti biasa didapatkan di rumah atau di lingkungan kampus. Dan lainnya adalah praktik mengenai permainan-permainan yang dapat dilakukan untuk anak usia dini.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta maupun mahasiswa lainnya untuk mengasah selalu kemampuan sebagai calon pendidik agar kelak dapat serta-merta siap untuk terjun ke masyarakat dan kehidupan nyata setelah lulus nanti.[Riris]