Belajar dari Hati: Mahasiswa PIAUD Temukan Makna Empati di Sekolah Autis

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengikuti kunjungan edukatif ke salah satu sekolah autis di Yogyakarta sebagai bagian dari mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kontekstual yang memperkaya pemahaman mahasiswa tentang pendidikan inklusif, sekaligus membentuk sikap empatik mereka sebagai calon guru PAUD.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi sarana observasi akademik, tetapi juga menjadi momen menyentuh hati bagi para mahasiswa. Mereka belajar langsung dari interaksi bersama anak-anak autis, mengamati strategi pembelajaran inklusif, hingga merasakan kedekatan emosional yang selama ini tidak bisa diperoleh dari teori di kelas.

Dosen pengampu mata kuliah, Fahrunnisa, M.Psi., Psikolog, menekankan pentingnya pengalaman ini bagi mahasiswa.

“Kegiatan ini bukan sekadar tugas mata kuliah, tetapi pengalaman hidup yang membentuk empati dan sensitivitas mahasiswa. Mereka belajar bahwa inklusi bukan hanya konsep, tapi sikap yang harus dibawa dalam praktik sehari-hari sebagai calon guru PAUD,” ujarnya.

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini pun mengaku mendapat banyak pelajaran berharga.

“Awalnya saya merasa gugup karena belum pernah berinteraksi langsung dengan anak autis. Tapi begitu melihat senyum mereka, rasanya semua canggung itu hilang. Saya belajar bahwa setiap anak itu unik dan berharga, dan tugas kita sebagai guru adalah memahami mereka, bukan menuntut mereka untuk sama seperti anak lainnya,” ungkap salah satu mahasiswa peserta.

Dari pihak sekolah autis, guru pendamping menyambut baik kegiatan ini.

“Kami senang bisa berbagi pengalaman dengan calon-calon guru hebat. Semoga setelah kunjungan ini, mahasiswa semakin siap menjadi guru yang sabar, inklusif, dan penuh kasih untuk semua anak,” tutur salah satu guru di sekolah tersebut.

Melalui kegiatan seperti ini, Prodi PIAUD menunjukkan komitmennya untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa empati dan nilai-nilai inklusif yang kuat. Kegiatan ini juga selaras dengan misi UIN Sunan Kalijaga dalam mendukung pendidikan yang adil, ramah anak, dan berkelanjutan sesuai dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan semakin seringnya mahasiswa terjun langsung ke lapangan, diharapkan muncul kesadaran bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang memahami, menghargai, dan mendampingi setiap anak dengan hati.