Permainan Tradisional dalam Arus Digitalisasi: Strategi Integrasi dalam Kurikulum PAUD Berbasis Budaya

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Al-hikmah Indonesia Tuban sukses menyelenggarakan seminar kolaboratif bertajuk "Permainan Tradisional dalam Arus Digitalisasi: Strategi Integrasi dalam Kurikulum PAUD Berbasis Budaya". Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pemahaman dan praktik pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis kearifan lokal di tengah tantangan era digital.

Seminar yang diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Mei 2025 ini menghadirkan dua narasumber utama yang kompeten di bidangnya, yaitu Eko Suhendro, M.Pd. (Dosen dan praktisi pendidikan budaya anak) dan Zakiyatul Imamah, M.Pd.I. (Akademisi Universitas Al-hikmah Indonesia Tuban sekaligus peneliti bidang pendidikan Islam dan anak usia dini).

Dalam paparannya, Eko Suhendro menekankan pentingnya pelestarian dolanan anak sebagai warisan budaya tak benda yang sarat dengan nilai edukatif dan sosial. Ia menyatakan bahwa permainan tradisional bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga wahana pendidikan karakter, pengembangan kognitif, motorik, dan sosial emosional anak. Di tengah gelombang digitalisasi yang cenderung menyeragamkan budaya bermain anak, integrasi permainan tradisional dalam kurikulum PAUD menjadi langkah strategis dalam menjaga identitas dan nilai-nilai budaya lokal.

Sementara itu, Zakiyatul Imamah menyampaikan pendekatan pedagogis integratif yang memungkinkan permainan tradisional menjadi bagian dari kurikulum PAUD yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia menyoroti pentingnya pelatihan guru, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis budaya, serta penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan, keluarga, dan komunitas lokal dalam revitalisasi permainan tradisional.

Acara ini diikuti oleh kurang lebih dari 80 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi. Diskusi berlangsung dinamis, dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta seputar praktik implementasi, tantangan integrasi di sekolah urban, serta peluang digitalisasi permainan tradisional tanpa kehilangan substansi budayanya.

Kegiatan seminar ini merupakan bagian dari program penguatan kolaborasi antarperguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan anak berbasis budaya lokal dan global. Harapannya, hasil seminar ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan model kurikulum PAUD yang kontekstual, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman serta akar budaya bangsa.