KULIAH UMUM: Current Issue In ECE Bersama Alumni PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

KULIAH UMUM: Current Issue In ECE Bersama Alumni PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pada hari Kamis,30 September 2021, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan kuliah umum pada semester genap tahun akademik 2021/2022 dengan tema yang diusung “Current Issue In Early Childhood Education”. Bagaimana isu-isu terkini mengenai pendidikan anak usia dini. Tema yang sangat penting dalam menghadapi era digital ini.
Sambutan hangat dari Dr. Sigit Purnama selaku Kepala Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini bahwa bagaimana kita mendapatkan isu isu terbaru terkait pendidikan anak usia dini, karena sebagai mahasiswa ada sebuah kewajiban penelitian, karena hal tersebut sebagai peneliti harus memiliki hal yang menarik dan terbaru terkait penelitian, sehingg harus melakukanupgradetentang isu terkini pendidikan anak usia dini. Dr. Rohinah, S.Pd.I., M.A. selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini juga memberikan tanggapan dengan adanya kuliah umum ini mahasiswa dapat merespon kegiatan kuliah umum ini bukan hanya sebagai rutinitas tapi juga berdampak pada keilmuannya dan menjadi bahan untuk menulis penelitian.
Kuliah umum sesi kedua ini diisi oleh dua pemateri hebat dari alumni PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yakni, Qonitah Faizatul F, M.Pd dan M. Abdul Latif, M.Pd. Acara kuliah umum pada hari inidibawakan oleh Bahtiar Abrar, M.Pd. dan acara dimulai pukul 07.30–12.00 WIB viaZoomdan liveYouTube. Acara kuliah umum dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Fatimah Az-Zahra mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini semester lima, setelah itu dilanjutkan pemberian materi pertama oleh Qonitah Faizatul F, M.Pd.
Mengetahui isu isu terkini tentang anak usia dini, baik seorang orang tua, pendidik, atau hanya sekadar peduli dengan pelajar muda, melainkan untuk menghadapi tantangan dan problematika yang akan ditemui di lembaga PAUD yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang. Qonitah Faizatul F, M.Pd. menyampaikan ada tiga isu terkini terkait Pendidikan Anak Usia Dini, dari masing masing isu ini saling berkaitan satu sama lain yakni: 1) literasi digital 2) motivasi diri dan 3)self-efficacy.
Selanjutnya Muhammad Abdul Latif, M.Pd selaku pemateri kedua menyampaikan mengenai issue-issue tren terkini tahun 2021 yakni: 1) Technologi 2) covid-19 3) SGDs. Adapun issue-isse kontenporer disebabkan oleh: 1) kesenjangan prestasi 2) Kesenjangan pendidikan ibu 3) Kesenjangan gender. Lalu, Pendidikan Anak Usia Dini sudah dimulai sejak zaman Rasulullah Saw. Beliau mengawali materi dalam pengenalan tokoh-tokoh ke-PAUD-an baik di Indonesia atau di luar negara. Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh pada Pendidikan Anak Usia Dini yaitu: 1) Nabi Muhammad dengan kontribusinya memberikan nama yang baik dan mengajarkan akidah serta moral pada anak. 2) Martin Luther, mendirikan sekolah-sekolah publik untuk mengajarkan cara membaca pada anak. 3) John Amos, penulis buku bergambar pertama pada anak. 4) John Locke, anak sebagai lembaran kosong. 5) Jean Jacques Rousseau, kembali ke alam tanpa campur tangan manusia. 6) John Heinrich Pestalozzi, pendidikan mengikuti arah alam yang didasarkan pada indra. 7) Robert Owen, lingkungan menentukan keyakinan, perilaku serta pencapaian. 8) Friedrich Frobel sebagai founder pendidikan. 9) Maria Montessori, membuka prasekolah rumah anak-anak dan memunculkan metode Montessori. 10) Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan nasional yang terkenal dengan tut wuri handayani.
Dengan demikian, tugas kita adalah sebagai pendidik untuk mengembangkan potensi tumbuh kembang anak-anak belajar bermain dengan menyenangkan dan kreatif melaluiCurrent Issue In Early Childhood Education. Dari anak senang belajar dapat mengasah potensi dengan maksimal dan siap melanjutkan pendidikan dasar.Kemudian, harapan Kuliah Umum ini supayamahasiswa bukan hanya sebatas mengetahui tetang isu terkini tentang pendidikan anak usia dini, tetapi juga menindak lanjuti isu isu tersebut. [Nadiya Ulya, dkk]