Prof. Sigit Purnama Jadi Guru Besar Muda UIN Sunan Kalijaga, Beri Solusi Pengasuhan Anak di Era Digital
Prof. Sigit Purnama Jadi Guru Besar Muda UIN Sunan Kalijaga, Beri Solusi Pengasuhan Anak di Era Digital
Prof. Dr. Sigit Purnama, S.Pd.I., M.Pd., baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Teknologi Pendidikan di UIN Sunan Kalijaga pada usia 43 tahun. Ia dikukuhkan oleh Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga, dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, jajaran pimpinan UIN Sunan Kalijaga, keluarga dan kolega, serta Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga. Prof. Sigit menyampaikan Orasi Ilmiahnya dengan judul “Bagaimana Orang Tua Membelajarkan Anak-Anak Di Rumah Dengan Teknologi Digital-Pengetahuan, Keterampilan, dan Model Pengasuhan”. Dalam orasinya, ia memaparkan tentang pentingnya pengasuhan anak di era digital dan merekomendasikan model pengasuhan 5E (engagement, exploration, explanation, dan evaluation) bagi orang tua dan guru PAUD.
Model pengasuhan 5E ini berfokus pada pelibatan anak-anak dalam pembelajaran dan dilakukan melalui langkah-langkah seperti mengajukan pertanyaan, mendorong anak-anak untuk menemukan jawaban secara kreatif, serta menggunakan video pendidikan untuk memperkenalkan konsep baru. Selain itu, pendidik dapat berkontribusi dengan memilih dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran yang mendidik serta membuat kuis online sederhana untuk menilai pemahaman dan kinerja anak-anak.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin, menekankan pentingnya pendidikan yang membebaskan dan memberi ruang pada anak didik serta mengkritik doktrinisasi dan penghafalan yang berlebihan dalam pendidikan di Indonesia. Ia juga mengapresiasi penelusuran praktek pendidikan ke filsafat Yunani yang dilakukan oleh Prof. Sigit, sambil menyinggung kurangnya pemahaman sejarah global dalam pendidikan di Indonesia.
Prof. Sigit merekomendasikan agar pola pengasuhan anak di era digital dilakukan oleh orang tua dan guru PAUD melalui satuan tugas pengasuhan PAUD dan dapat dilakukan dalam pengasuhan sehari-hari di rumah. Ia menekankan pentingnya pengetahuan dan keterampilan media digital bagi anak-anak agar dapat memanfaatkan media digital untuk pembelajaran yang positif serta menghindari tantangan saat menggunakan media digital seperti tekanan untuk terlihat populer di media sosial, paparan konten yang tidak pantas, cyberbullying, dan pelanggaran privasi.