Memaknai Tahun Baru Islam dalam Bingkai Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Pendidikan adalah pilar kehidupan yang memiliki peran besar dalam membentuk kualitas diri seseorang. Tidak terkecuali Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), yang menjadi pondasi awal dalam membina karakter dan pemahaman agama pada anak. Sebagai momentum yang mengandung nilai edukatif, peringatan tahun baru Islam atau 1 Muharram, memiliki peran penting dalam konteks pendidikan Islam, terutama untuk anak usia dini.

Tahun baru Islam berbeda dengan tahun baru dalam kalender Masehi. Dalam penanggalan Hijriyah, tahun baru ditandai dengan datangnya bulan Muharram. Momentum ini tidak hanya sekedar pergantian tahun, tetapi juga sarat makna dan nilai-nilai pendidikan yang bisa ditransformasikan dalam proses pendidikan anak usia dini.

Memperingati tahun baru Islam berarti mengingat kembali hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya simbol perpindahan secara fisik, tetapi juga hijrah dalam hal pikiran, perilaku, dan nilai-nilai. Hijrah simbolik ini bisa dijadikan sebagai landasan dalam mendidik anak usia dini untuk senantiasa berusaha menjadi lebih baik.

Pendidikan Islam Anak Usia Dini, dalam hal ini, berperan penting untuk menanamkan nilai-nilai hijrah ini kepada anak sejak usia dini. Sebagai contoh, nilai kerja keras, perjuangan, dan kesabaran yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW dalam proses hijrah, bisa diajarkan kepada anak sebagai bagian dari karakter yang harus mereka miliki.

Dalam konteks ini, peringatan tahun baru Islam bisa menjadi momentum penting untuk memperkenalkan anak pada sejarah dan nilai-nilai yang terkandung dalam hijrah. Melalui kisah hijrah, anak bisa memahami konsep tentang perubahan diri menjadi lebih baik, dan juga pentingnya berjuang untuk mencapai tujuan.

Selain itu, peringatan tahun baru Islam juga bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan anak pada konsep waktu dalam Islam, yaitu penanggalan Hijriyah. Dengan demikian, anak tidak hanya memahami kalender Masehi, tetapi juga memahami kalender Islam dan perbedaannya.

Bagi anak usia dini, pengenalan konsep waktu ini penting karena dapat membantu mereka memahami konsep sebab-akibat, kausalitas, dan urutan peristiwa. Lebih dari itu, konsep waktu dalam Islam juga membawa nilai-nilai spiritual yang dapat mempengaruhi cara pandang anak terhadap hidup.

Dalam rangka peringatan tahun baru Islam, kegiatan-kegiatan edukatif bisa diselenggarakan. Misalnya, mendongeng tentang kisah hijrah, membuat kalender Hijriyah sendiri, atau melakukan aktivitas yang menggambarkan nilai-nilai hijrah. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya menambah pengetahuan anak tentang Islam, tetapi juga membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

Pentingnya peringatan tahun baru Islam dalam PIAUD juga terletak pada peluang untuk mengajarkan anak tentang toleransi dan keberagaman. Dalam konteks ini, anak diajarkan bahwa ada perbedaan dalam merayakan tahun baru, dan bahwa perbedaan ini adalah hal yang normal dan harus dihargai.

Peringatan tahun baru Islam juga bisa dijadikan sebagai momentum untuk mengajarkan anak tentang konsep kehidupan dan kematian dalam Islam. Seperti kita tahu, bulan Muharram juga adalah bulan yang dipenuhi dengan peristiwa bersejarah, salah satunya adalah peristiwa Ashura yang melibatkan cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali.

Melalui peristiwa Ashura ini, anak bisa diajarkan tentang konsep pengorbanan, keadilan, keberanian, dan juga kematian. Tentu saja, dalam menyampaikannya perlu adanya penyesuaian agar sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan emosional anak.

Melihat semua ini, kita bisa melihat betapa pentingnya peran peringatan tahun baru Islam dalam PIAUD. Selain sebagai media pendidikan yang sarat makna, peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai Islam pada anak sejak dini.

Namun, harus diingat bahwa proses pendidikan ini bukanlah tugas yang mudah. Butuh kebijakan dan pendekatan yang tepat untuk memastikan bahwa anak dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan. Karena itulah, peran guru dan orang tua sangat penting dalam konteks ini.

Sebagai guru, perlu adanya pemahaman mendalam tentang materi yang diajarkan, serta kemampuan untuk menyampaikan materi tersebut dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh anak. Selain itu, guru juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, baik secara fisik maupun psikologis.

Sementara itu, peran orang tua juga tidak kalah penting. Dalam konteks ini, orang tua harus mampu menjadi role model bagi anak, terutama dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dukungan dan keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses tersebut.

Sebagai penutup, kita bisa melihat bahwa peringatan tahun baru Islam memiliki peran penting dalam PIAUD. Dengan pendekatan dan strategi yang tepat, peringatan ini bisa menjadi alat pendidikan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai Islam pada anak sejak usia dini.

Memperingati tahun baru Islam bukan hanya tentang merayakan pergantian tahun, tetapi juga tentang mengingat hijrah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami makna dan esensi hijrah, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk hijrah menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momentum peringatan tahun baru Islam ini sebagai sarana pendidikan yang berharga. Mari kita ajarkan anak-anak kita tentang hijrah, tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan tentang bagaimana kita harus berusaha untuk selalu menjadi lebih baik.

Peringatan tahun baru Islam dalam bingkai PIAUD ini, bukan hanya menjadi refleksi dari perjalanan kita sejauh ini, tetapi juga menjadi penanda bagi perjalanan yang akan datang. Sebuah perjalanan yang diharapkan membawa kita dan anak-anak kita menjadi pribadi yang lebih baik, yang senantiasa berhijrah menuju kebaikan.

*) Sigit Purnama